Bintang malam hari menari-nari
seakan tak tahu ada aku yang tengah menangis
Bulan tetap tersenyum menatap mereka
bagaikan aku tak ada di dunia ini
Malam berganti siang
Bulan pun pergi bersama para bintang, bergantikan matahari
Tapi..
Aku tetap disini, merenung merana sepi
Kutengok pada awan-awan yang bergandengan tangan
tampak riang gembira
Seulas senyum palsu ini berkibar
Jatuh lagi..
Air mata itu kini jatuh lagi
Tak berdaya, aku hanya dapat diam
menanti badai dalam jiwa ini berhenti
menanti seseorang kan datang menggantikan bunga yang layu
Sesak dan gelisah, pikiran mengacaukan hari-hariku
Kebahagiaan itu lenyap, berganti dengan bahagia palsu
Tawa itu usai, berganti dengan tawa palsu
Ceria itu tlah berganti menjadi kemurungan..
Tuhan, bantu aku
bantu aku.. melewati kekejaman hidup ini
23/01/2012 14:24 PM Nizmaya P Melati
Minggu, 22 Januari 2012
Tangan Hampa
Waktu panjang pun tlah terlewati
titihan sepi tlah kujalani
telaga air mata tlah kering kerontang
Wahai sunyi malam, dapatkah engkau merengkuh jiwa ini?
bisakah kau memanjangkan batas waktuku?
yang nyaris usai dengan keputusasaan
Tuhan...
Hampa hati ini, meski angin berhembus kencang
Kosong tangan ini, meski senyum dan tawa berderai
Kepalsuan terulas dalam ukiran wajah ini
Kekakuan kokoh terbangunkan tembok
disembunyikan hamparan senyum kepedihan
Akankah suatu hari datang dirinya yang lain?
Adakah jiwa yang lain bisa merengkuh kesedihan ini?
Satu kata buatku tersadar...
jiwa itu tlah hilang
raga itu tlah lenyap
mata itu tlah redup
Tak ada secercah cahaya hadir dalam kehidupan
Kini hanya tinggal..
kenangan
23/01/2011 Nizmaya P Melati
titihan sepi tlah kujalani
telaga air mata tlah kering kerontang
Wahai sunyi malam, dapatkah engkau merengkuh jiwa ini?
bisakah kau memanjangkan batas waktuku?
yang nyaris usai dengan keputusasaan
Tuhan...
Hampa hati ini, meski angin berhembus kencang
Kosong tangan ini, meski senyum dan tawa berderai
Kepalsuan terulas dalam ukiran wajah ini
Kekakuan kokoh terbangunkan tembok
disembunyikan hamparan senyum kepedihan
Akankah suatu hari datang dirinya yang lain?
Adakah jiwa yang lain bisa merengkuh kesedihan ini?
Satu kata buatku tersadar...
jiwa itu tlah hilang
raga itu tlah lenyap
mata itu tlah redup
Tak ada secercah cahaya hadir dalam kehidupan
Kini hanya tinggal..
kenangan
23/01/2011 Nizmaya P Melati
Langganan:
Postingan (Atom)