I Believe You, Oppa (YoonHae)
Author : ShinEunMi
Genre : Romantic
Rating : PG-15
Main Cast : Im
Yoona
Lee Donghae
Other Cast : Super
Junior & SNSD
Note : Annyeonghase, ini FF pertama yang kubuat. But, dengan berbagai editan akhirnya aku berhasil membuatnya lebih baik. Semoga kalian suka yaaaa, ini sebenernya udah pernah di post di beberapa forum, jadi jangan kira ini copas, arra? Happy reading^^
Author PoV
Langkahnya terseok-seok akibat luka di lutut kanannya.
Sesekali ia meringis kesakitan, namun ia tetap berjalan menembus keheningan
malam. Gadis itu melirik jam tangan berhias batu sapphire yang melingkar indah
di pergelangan tangan kirinya. Pukul 10 malam.
‘Eonniedeul pasti akan marah kalau tahu aku pulang jam
segini..” batinnya.
Dengan tertatih-tatih ia memaksakan dirinya melangkah menuju
dorm. Limabelas menit ia tempuh, akhirnya ia sampai di dormnya. Setelah sampai,
gadis itu menghela nafas sejenak lalu mengetuk pintu dorm perlahan.
TOK.. TOK..
Cklekk
Tampaklah gadis berambut pirang sebahu membuka pintu dengan
raut khawatir. “Yoong?!” jerit Taeyeon histeris.
Author PoV end
Yoona
PoV
“Yoong?!” jerit Taeng eonnie histeris. Aku menanggapinya
hanya dengan senyum yang –kupaksakan, manis dan menunjukkan wajah lelah.
“Kau darimana saja, Yoong? Mengapa baru pulang? Ah, ya
ampun! Ada apa dengan kakimu? Kau terluka?” cecar Taeng eonnie setelah aku
masuk ke dalam dorm. Aku menghempaskan diriku ke sofa dan sejenak merasakan
nyut-nyutan di lututku.
“Hanya mencari angin. Aku sedang butuh udara segar”
jawabku.
“Mencari angin?! Lihat, ini sudah jam berapa? Kau ini
kemana saja selama itu, Yoong? Sebentar, aku ambilkan obat merah” kulihat Taeng
eonnie langsung tersentak dan buru-buru mengambil obat di kotak P3K.
Setelah mengusap lututku dan menutupnya dengan perban,
Taeng eonnie duduk di sampingku.
“Yoong, kau yakin kau tak apa?” tanyanya cemas
Aku menggigit bibir bawahku, kemudian mengangguk ragu. “Ya,
aku tak apa, Eonnie. Gwenchana”
Taeng eonnie menggenggam tanganku kemudian ia menghela
nafas pendek. “Yoong, jangan masukkan perkataan-‘nya’ ke dalam hatimu. Mungkin
saja saat itu ia sedang emosi karena ucapan-ucapan netizen”
Aku mengangguk lemas. “Eonnie, aku sedang malas membahas
itu. Oh iya, besok kita tidak ada acara manggung kan?”
“Tidak, kenapa?”
“Ani. Baguslah, aku sedang kelelahan, itu saja” jawabku
berusaha tersenyum. “Eonnie, aku tidur duluan ya. Jaljayo” akupun beranjak dan
segera memasuki kamar tidur meninggalkan Taeng eonnie –yang kulihat menghela
nafasnya.
Yoona PoV end
Author PoV
“Kau yakin ia tak apa-apa?” tanya Sooyoung keluar dari
kamarnya. Taeyeon menoleh lalu menggeleng ragu. Sooyoung berdecak heran.
“Aku tak yakin. Tapi.. Biarlah dulu. Kau tahu kan sikap
anak itu bagaimana. Kurasa tak lama lagi juga ia akan berbaikan” ujar Taeyeon
menghibur dirinya sendiri. Sudah seminggu ini ia nyaris putus asa melihat
tingkah dongsaengnya yang satu itu, berjalan-jalan tanpa arah, atau sering
melamun bahkan saat sedang menghadiri acara.
“Aku sudah bertanya pada Siwon oppa, katanya sih semua itu
hanya kesalahpahaman saja. Kuharap mereka tak benar-benar bertengkar dan
berpisah. Aku kasihan” ucap Sooyoung. Taeyeon mengangguk menyetujui.
Besoknya, jam 8.00
Yoona keluar dari kamar mandi dan menyisir rambut di meja
riasnya. Ia menatap kaca dan memandangi dirinya sendiri.
Cklekk
“Yoong, boleh aku masuk?” tanya Yuri dengan setengah pintu
terbuka.
Yoona mengangguk. Yuri memilih duduk di pinggir kasur dan
memperhatikan Yoona yang sedang menyisir.
“Yoong, kau sungguh cantik”
“Yuri eonnie, ada apa denganmu? Biasanya kau selalu narsis,
mengapa jadi memuji aku?” dahi Yoona mengernyit heran.
“Ani ani. Tapi kau memang cantik. Lihat hidungmu, dahimu
yang indah, bibirmu yang tipis tapi lucu. Ah, semuanya nampak sempurna” puji
Yuri tersenyum.
“Eonnie, kita ini twins. Kalau aku cantik, berarti Eonnie
juga” kekeh Yoona menghadap ke arah Yuri. “Jadi... tujuanmu apa, Eon? Aku tahu
kau hanya berbasa-basi” uajrnya lagi
Yuri tersenyum simpul. “Kau tahu saja. Aku hanya ingin
tanya bagaimana ceritanya kau bisa marahan sama Donghae oppa. Boleh aku mendengarnya?”
pinta Yuri penuh harap.
Senyum diwajah Yoona mengerut berganti wajah sendu. Ia
menghembuskan nafas pendek dan kemudian mulai bercerita...
Flashback
Sebelas namja tengah berkumpul di sebuah cafe kecil yang
sudah mereka sewa untuk merayakan kembalinya Kangin. Ya, namja-namja ini adalah
member Super Junior yang sedang marak di dunia dan dipuja-puja para ELF. Kangin
merupakan salah satu member yang menghadapi masalah sehingga ia memutuskan
untuk wajib militer dini.
“Wah, hyung. Neomu neomu bogoshippo~” seru Kangin memeluk
Leeteuk sampai namja itu tercekik
“Ya! Jangan mencekikku!” protesnya, seketika Kangin melepas
pelukannya dan nyengir kuda.
“Wah, kalian semua sudah berubah ya. Lihat, Wookie-ah, kau
jadi semakin macho dan kau Leeteuk
hyung, menjadi amat tampan!” puji Kangin.
“Kurasa yang paling berubah itu kau. Tuh, kepalamu semakin
plontos saja. Mungkin kalau sejajar dengan bola kaki, aku tak bisa
membedakannya” celetuk Kyuhyun tertawa.
“Ya! Evil magnae, kau ini tak berubah ya, masih saja meledek
hyung-mu ini” ucap Kangin sebal, namun didalam hatinya ia senang bisa berkumpul
dan bercengkrama satu sama lain.
“Kurasa Kyuhyun benar, hyung. Hii, nanti kau jadi tak
menarik yeoja-yeoja karena kepalamu itu” ledek Donghae membuat seluruh member
tertawa.
“Huh, Hae-ah kau ini sungguh menyebalkan. Aku tahu kau
sudah punya kekasih, jangan meledekku dong!” sungut Kangin kesal.
“Sudah, mari makan saja. Jangan bertengkar” ucap Leeteuk
menengahi.
“Gomawo ahjussi~” seru Kangin memeluk kilat Leeteuk,
sementara Leeteuk gemas dengan kata ‘ahjussi’. Tahu gitu nggak kubantu, huh....
“Hae-ah, bagaimana kabar Yoona-ssi?” tanya Kangin
tiba-tiba.
Donghae yang tak siap dengan lontaran pertanyaan itu
tersedak. “Me.. Memangnya kenapa, hyung?”
“Ani.. Kudengar di berita, Yoona itu ternyata punya banyak
fansboy dari kalangan entertain ya” cerocos Kangin tanpa sadar pandangan
membunuh dari Leeteuk dan Kyuhyun.
Seketika badan Donghae melemas, lagi. Melihat perubahan wajah
masam couplenya, Eunhyuk menjawab terlebih dahulu.
“Yoona-ssi kan memang artis yang cantik, jelas lah hyung
kalau dia digosipin sama banyak orang. Tapi dihatinya hanya ada Hae-ah” seru
Eunhyuk semangat.
“Kau beruntung, Hae-ah. Yoona kan tipe orang yang supel,
bisa memenangkan hatinya merupakan kebanggaan dong” seru Kangin
“Bener, aku aja sampai iri padamu, Hae-ah” timpal Sungmin
cekikikan. Kyuhyun menyikut pinggang couplenya itu membuat Sungmin meringis.
“Aku juga lebih setuju Yoona-ssi denganmu, Hae-ya. Kalian
nampak serasi, kau tahu?” celetuk Heechul diikuti Siwon mengangguk-angguk.
“Tapi.. Bukankah di berita sekarang-sekarang ini, Yoona
dikabarkan dekat dengan Lee Seung Gi, ya?” tanya Ryeowook yang sedaritadi diam
dari pertanyaan.
Sontak seluruh member menatap Donghae yang semakin lemas.
“MWOYA?! Benarkah?” tanya mereka berbarengan.
Donghae mengangguk lesu. “Aku sudah tahu, Wookie-ah. Ia
memang memiliki banyak fans boy, dan jujur... aku cemburu. Tapi kalau aku marah
atau melarangnya mengikuti itu semua, sama saja aku mengekangnya. Aku tak mau
jadi penghambat karirnya. Awalnya aku masih bisa mempercayainya, tapi lama
kelamaan itu semua memudar. Aku tak tahu bagaimana, tapi yang jelas... Kurasa
sebentar lagi kami break” jelas Donghae putus asa.
Melihat itu, Kangin jadi merasa bersalah. “Hae-ah, mianhae,
harusnya aku tak bertanya itu”
“Gwenchanayo. Biarlah, aku tau aku bisa tanpanya. Aku sudah
muak” ungkap Donghae dengan senyum dipaksakan.
“Hmm.. Begitu? Kau bisa tanpa aku, oppa? Kau cemburu tapi kau
tak mengatakannya padaku, oppa? Kau berfikir aku gadis menyebalkan, eo?” sahut
suara yeoja dengan bergetar. Serentak kesebelas namja itu menoleh ke asal
suara.... Yoona! Dia mendengarnya.
Donghae gelagapan. “Yoong.. Ap.. Apa yang kau lakukan
disini?”
“Ani, aku hanya ingin memberimu kejutan sepulang syuting.
Tapi aku sudah terkejut duluan. Gomawo, oppa. Mianhae kalau aku tak bisa
mengertikanmu” ucapnya membungkuk lalu berbalik dan berjalan cepat. Ia tak mau
Donghae melihatnya menangis, karena airmata itu sudah menjalar dengan ganas.
Donghae pucat pasi dan berkeringat dingin. Raganya tak
kunjung bergerak meski otaknya memerintahkan untuk mengejar gadis itu.
“Hyung, kurasa.. Kau harus menjelaskan semuanya” Kyuhyun
memecah keheningan mereka. Donghae tertawa hambar. Tak menyangka,
yeojachingunya itu mendengar semuanya.
Flashback
end
“Oh jadi begitu? Kenapa kau tak mendengarkan dulu
penjelasannya, Yoong?” tanya Yuri lembut, mengusap kepala Yoona.
“Ani. Aku takut aku terluka, Eon.” katanya menunduk. Yuri tersenyum
lagi, kali ini ia memeluk Yoona sehingga bisa dirasakannya tubuh twins-nya
bergetar hebat.
“Menangislah. Jika itu membuatmu lega” kata Yuri mengelus
punggung Yoona. Tanpa disuruhpun Yoona menangis, meraung-raung bahkan baju Yuri
sudah basah karenanya.
“Aku benci, Eonnie. Aku benci Hae oppa yang bilang aku
memuakkan. Aku tak suka rasa cemburu yang dipendamnya. Tapi.. Tapi.. Aku masih
sayang dia, Eonnie. Hiks..” Yoona terus terisak sedangkan Yuri diam tak
bergeming.
“Ketika aku melihat Hae oppa digosipin dekat sama Sunye WG,
aku memang cemburu. Tapi aku tetap percaya padanya. Mengapa ia tak percaya
padaku, Eonnie? Apa aku harus berhenti berkarir, begitukah?” jeritnya lagi
dalam pelukan Yuri.
Yuri mengencangkan pelukannya. “Ani. Jangan berhenti berkarir,
Yoong. Aku yakin, Donghae oppa bukan orang seperti itu, Yoong”
“Tapi ia tak percaya padaku, bahkan ketika kutanya apapun
ia selalu berkata ‘gwenchana, yoong”. Padahal aku ingin ia percaya padaku
seperti aku percaya padanya, Eon. Aku.. Aku sungguh mencintainya” ucap Yoona
sesengukan.
Yuri mengangguk mengerti. Kemudian ia melepas pelukannya,
membuat Yoona bingung sendiri. “Hae oppa, kau sudah mendengar semuanya bukan?”
Yoona tersentak ketika pintu kamarnya dibuka dan nampaklah
sebelas oppa-oppanya juga keenam eonniedeul dan Seohyun disitu. Namun yang jadi
perhatian Yoona bukan itu, melainkan namja yang berdiri mematung persis di
depan pintu. Donghae.
“Kalian lebih baik membicarakannya baik-baik. Kau sudah
mengakui kalau kau mencintainya, eo?” Yuri meengerlingkan matanya kemudian
beranjak meninggalkan Yoona, melangkah dan berhenti tepat didepan Donghae.
“Oppa, kuharap kau tak mengecewakan saengku, otthe?”
serunya tersenyum nakal. Donghae menarik ujung bibirnya, tertawa hambar.
Akhirnya ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Yoona.
Klek
Donghae mematung dihadapan yeojachingunya. Matanya menatap
nanar mata sembab Yoona. Donghae berlutut hingga wajahnya sejajar dengan Yoona,
agar ia juga bisa melihat ekspresi gadis itu.
Author PoV end
Donghae PoV
Aku melihatnya masih sesengukan. Kecewa, mungkin. Sungguh,
aku baru melihatnya menangis seperti ini. Apalagi tadi diluar aku mendengar ia
meraung-raung saat dipeluk Yuri. Akh,
Donghae-ya! Kau babo, babo, babo!
“Tak adakah yang ingin kau katakan padaku, oppa?” tanyanya
setelah hening beberapa saat.
Aku menghembuskan nafas pelan. Aku tak tahu harus berkata
apa. Untuk mengeluarkan kata terasa kering tenggorokanku. Aku terus menatapnya,
samar-samar aku mendengarnya mendesah kecewa karena aku diam saja. Waktu aku
diluar, aku tercengang, karena selama ini aku jarang mendengar Yoona mengatakan
ia mencintaiku. Tadi aku mendengar semua curahan hatinya. Babo! Kau tak
mempercayainya, Donghae-ya..
“Aku percaya padamu, oppa. Aku percaya saat kau dekat
dengan banyak yeoja atau bahkan saat kau berciuman di film yang kau bintangi.
Karena.. Karena aku mencintaimu, oppa.. hiks” ujarnya menghapus kasar airmata
di pipinya dengan punggung tangan kanannya.
“Aku tak mengharapkan apapun darimu, oppa. Aku tahu aku
masih kekanak-kanakkan. Aku tahu aku bukan yeoja yang sempurna, oppa, tapi aku
merasa nyaman di dek..”
Aku tak tahan lagi mendengarnya, sungguh. Belum sempat ia
melanjutkan kata-katanya, aku mendorongnya ke ranjang dan melumat bibir
mungilnya.
Donghae PoV end
Author PoV
Donghae mendorong tubuh mungil Yoona dan membiarkan kakinya
terjuntai kebawah. Ia menahan tubuhnya dengan kedua tangan di sisi badan Yoona,
agar tak menindihnya. Ia melumat lembut bibir gadis itu, tanpa nafsu. Lama. Ia
menunggu respon Yoona. Yoona yang kaget hanya diam dan membiarkan bibir Donghae
melumat bibirnya lembut. Akhirnya ia mengalungkan tangannya ke leher Donghae.
Merasa direspon, Donghae melumat bibir atas dan bawahnya
bergantian sampai gadis itu melenguh kehabisan nafas.
“Eugh.. Hae..Op... Oppa”
Donghae menghentikan aktifitasnya sejenak. Tapi wajahnya
tak ia jauhkan. Ia tersenyum dan menatap Yoona kalem. “Aku tak perlu banyak
bicara lagi, eo? Harusnya kau tahu sendiri seberapa besar aku mencintaimu”
bisik Donghae membuat Yoona bergidik.
Seakan tak membiarkan Yoona berbicara, ia melumat bibir
merah itu lagi, menghisapnya lembut. Donghae membiarkan gadisnya itu
mengacak-acak rambutnya yang cokelat, dan terus asyik dengan aktifitasnya.
Cklekk
“OMO!! Apa yang kalian lakukan?” pekik Taeyeon kaget.
Mendengar pekikkan itu, Yoona seakan tersadar langsung
mendorong tubuh Donghae. Tapi apa daya, tubuhnya lebih besar dan kuat ketimbang
dirinya. Dan Donghae ternyata tersenyum nakal disela ciuman mereka. Ia sengaja!
“Eugh.. Op.. Oppa” ucap Yoona disela ciuman mereka dan
terus mendorong tubuhnya.
Donghae tak membiarkan bibirnya terlepas, malah sekarang
menghisap lebih dalam.
“Wuooh. Kyu, Kyu, ambil kamera!” teriak Eunhyuk. Kyuhyun
memberikan kameranya terburu-buru. Eunhyuk pun dengan segera memotret dari
segala sisi.
“Wah, hasilnya bagus!” seru Leeteuk berbinar. Sungmin dan
Siwon tertawa.
“Bahkan adeganmu di Skip Beat dan ini, kelihatan sekali kau
profesional, mungkin lebih pro ketimbang aku. Ckck, Hae-ah.. Kau nafsu sekali!”
sergah Siwon terbahak.
Donghae melepaskan ciumannya dengan nafas terengah-engah.
Ia tersenyum menatap kedua bola mata dihadapannya yang merona karena adegan
tadi diabadikan oppadeulnya.
“Ya! Hae oppa, kau panas sekali menciumnya” ujar Tiffany
dan Jessica menggoda Yoona. Donghae bangun dari tempatnya sementara Yoona
tengah duduk di pinggir ranjang menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Donghae melihatnya tertawa terbahak-bahak.
“Omo.. Eonnie, kau tak apa-apa?” tanya Seohyun cemas kemudian
bersama Taeyeon duduk disamping Yoona memegangi dahi Yoona.
“Gwenchana, Seobaby, Eonnie. Ya! Hae oppa, kau sengaja ya,
huh?” sentak Yoona kesal tapi juga malu.
Tawa Donghae semakin melebar seketika. “Kau tahu, Yoong,
wajahmu sangat panik tadi. Ah, harusnya kau memotret wajah paniknya” seru
Donghae pada Eunhyuk.
“Ya! Jangan macam-macam pada saeng kami!” ucap Sooyoung,
Hyoyoen dan Yuri bersamaan dengan berkacak pinggang. Donghae bersembunyi di
balik tubuh Leeteuk yang geleng-geleng kepala heran sambil nyengir.
“Eh, handycamnya udah aku matiin. Siapa yang mau nonton
reka ulang berbaikannya YoonHae?” seru Sungmin tiba-tiba dengan handycam di
tangannya sambil cekikikan.
“MWO?” teriak Yoona dan Donghae berbarengan.
“Kekeke~ Ayo, semuanya ke bawah. Kita nonton ulang!” seru
Leeteuk diikuti para member Super Junior dan SNSD yang mengekor dibelakangnya.
Yoona berlari cekatan bersama Donghae ketika mereka melihat
member-member itu menyetel video dan tampaklah adegan ‘panas’ Donghae-Yoona.
“Ini dimasukkan ke dalam film SM Town I Am, gimana?” celetuk
Kyuhyun mengeluarkan smirk evilnya. Leeteuk dan Taeyeon saling pandang kemudian
mengangguk semangat.
“Bagaimana, semua?” tanya Leeteuk dengan keras pada member
Super Generation.
“SETUJU!!!!”
“ANDWAEE!!” Yoona dan Donghae saling tatap, selang berapa
menit mereka berdua berteriak panik.
END.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar, but no bash! I'm not perfect. Gamsamhamnida^^