Author : ShinEunMi
Judul : Oppa,
I Hate (but Love) U.
Main Cast : Im Yoona >< Lee Donghae.
Other Cast : Super Junior member & SNSD member
Genre : Two-Shoot, Romantic
Rating : PG-15
Note : Annyeonghase^^ Author kembali dengan
FF baru author nih. Gimana sama FF kemarin-kemarin?._. Semoga yang ini jauh
lebih yaa chingu^^ Dan mohon RCL biar aku bisa meningkatkan kualitas Ffku selanjutnya.
Gamsahamnida~
Author POV
Udara pagi memasuki jendela kamar ruangan yeoja yang
masih tertidur pulas di kasurnya. Jendela kamar telah terbuka lebar dan gorden
pun disibakkan. Sosok yeoja tersebut masih saja meringkuk di kasur membuat sang
leader hanya bisa geleng-geleng kepala.
“Yoong, bangun ppali! Sudah siang.. Ya! Yoona! IM
YOONA!!” teriak Taeyeon kencang tepat di telinga Yoona.
Yoona menggeliat pelan, ia meregangkan tubuhnya yang kaku
sembari menatap polos sosok Taeyeon yang sudah kesal setengah mati. “Eonnie,
ini sudah pagi?”
“Ini sudah siang, bukan pagi lagi. Ppali! Kita akan ambil
take MV Only Love, cepat mandi dan sarapan!” tegas Taeyeon seraya meninggalkan
Yoona yang mengerjap-ngerjapkan mata, ia tampak begitu kelelahan. Kemudian
Yoona menyingkap selimut tidurnya yang bercorak lumba-lumba sambil menguap.
J J J J
Author POV end
Yoona POV
Ugh. Taeyeon eonnie ini benar-benar deh, aku masih lelah
gara-gara kemarin seharian aku mengisi acara disana-sini. Huaa, lihat ini jam
berapa dan aku masih asyik saja dengan kasurku. Ah sudahlah, aku harus segera
mandi.
“Yoong, cepat mandi sana. Jangan menguap terus.” celetuk
suara lembut sontak menyadarkanku. Aku menoleh cepat dan tersenyum mendapati
Yuri eonnie tengah tersenyum kepadaku di ambang pintu.
“Ne, eonnie.” sahutku riang. Aku lalu beranjak menuju
kamar mandi sambil bersenandung kecil.
J J J J
“Lho, eonnie? Kemana yang lainnya?” tanyaku ketika
selesai berbenah mendapati Yuri eonnie sedang duduk di sofa yang sedang membaca
majalah. Dari penampilannya sih, kulihat ia sudah rapi sekali. Tapi kemana
member lain?
“Aku menunggumu, member yang lain berangkat lebih dulu.
Katanya kau terlalu lama.” jawab Yuri eonnie lembut, menutup majalahnya dan
berjalan ke arah aku berdiri.
“Mwoya?! Aish, bisa-bisanya... Aku kan kemarin padat
aktifitas, eonnie. Makanya terlambat.” gerutuku manyun. Bukan apa-apa,
masalahnya aku ditinggal, beruntung Yuri eonnie baik mau menungguku. Kalau
tidak? Wah, aku bisa sendirian berangkat ke lokasi syuting.
“Ne ne, sudah kajja. Semuanya sudah menunggu.” seru Yuri
eonnie menarik lenganku cepat dan terkesan.. buru-buru. Aku dengan sigap
langsung menyejajarkan langkah kakiku dengan Yuri eonnie.
“Eonnie, pelan-pelan. Appo..” ringisku. Walau aku Strong
Im Yoona, kalau ditarik-tarik seperti ini juga bakalan kesakitan tau.
“Ah, mianhae. Eonnie terlalu bersemangat.” Yuri eonnie
cengengesan sambil tetap melangkah. Aku hanya bisa mendengus heran. Tumben
sekali Yuri eonnie begini. Tunggu! Tadi juga ia sengaja menungguku dan seingatku
sikapnya hari ini berbeda dari biasanya. Aneh.. Ada apa ya?
Yoona POV end
Author POV
“Ya! Yoona, kau lama sekali sih!” pekik Sooyoung begitu
mendapati eternal magnae mereka sampai bersama Yuri. Kedua tangannya ia lipat
di depan dada dan bibirnya merengut kesal, kelihatannya mereka sudah menunggu
Yoona terlalu lama.
“Hehehe.. Mianhae, tadi aku telat bangun.” jawab Yoona
memasang tampang polosnya. Sooyoung mendengus kesal, sementara member yang lain
hanya bisa geleng-geleng kepala saja.
“Hei, Yoona-ah dan Yuri-ah sudah datang?” Leeteuk datang
dari arah belakang gerombolan mereka bersama dengan member Super Junior yang
lain dibelakang Leeteuk membentuk barisan rapi yang –hampir saja membuat Yoona
tertawa.
“Ne, mianhae. Aku terlambat bangun, jadi telat datang,
oppa.” kata Yoona penuh dengan penyesalan dan memakai jurus ampuhnya yaitu..
memasang wajah lelah dengan puppy eyesnya.
“Arraseo, tenang saja. Kami tidak lama menunggumu,
Yoona-ah.” jawab Leeteuk mengeluarkan senyum angelnya.
“Tidak lama, paling hanya satu setengah jam.” celetuk
suara namja ketus. Wajahnya kesal dan tampak menyimpan dendam. Kedua tangannya
dimasukkan ke dalam saku baju sementara dagunya sengaja ia dongakkan –tanda
sombong.
“Ya, Hae-ah, jangan membuat perang dunia dulu.” bisik
Eunhyuk yang berada di sebelah kiri Donghae pelan.
“Aku berbicara faktanya. Satu setengah jam itu waktu
terlama untuk orang ngaret dengan alasan seperti dia.” ungkap Donghae getas.
Sontak membuat member Super Junior dan SNSD menelan ludah. Kalau sudah begini
biasanya...
“YA! Aku sudah minta maaf tadi. Lagipula, siapa sih yang
mau telat? Hah? Asal kau tahu saja, aku lelah sekali! Tanyakan saja pada
manajerku berapa banyak kegiatan yang kulakukan dalam sehari kemarin?!” pekik
Yoona tak kalah tajam. Matanya melotot garang pada sosok namja menyebalkan ini.
“Aku tak perduli kegiatanmu. Untuk apa aku tahu semuanya?
Toh, aku masih punya banyak urusan yang
lebih penting daripada itu.” balas Donghae sinis. Yoona memutar bola
matanya dongkol mendengar jawaban Donghae.
“Whatever Mr. Lee! Aku tak punya banyak waktu untuk
mengurusi dirimu!” desis Yoona marah, ia benar-benar terbakar emosi.
“Sudah, jangan bertengkar.” Leeteuk mencoba melerai
sepasang tikus dan kucing ini, meski hasilnya.. pasti sia-sia.
“Aku tak ingin bertengkar, oppa! Lihat, dongsaeng
kesayanganmu inilah yang membuat kepalaku mau pecah!” teriak Yoona menahan
airmatanya. Yuri dan Seohyun langsung pasang badan memeluk kedua sisi tubuh
Yoona agar gadis itu tak limbung. Mereka berdua tahu kalau sudah keadaan
seperti ini, mau tak mau mereka harus memegang atau bahkan memeluk Yoona untuk
menenangkan diri gadis ini.
“Sudah, Yoong, jangan dipikirkan. Donghae oppa, bisakah
sekali-sekali kalian tidak bertengkar? Apa kau tidak lelah bertengkar
terus-terusan dengan Yoona?” lerai Taeyeon bijak, ia berusaha berbuat baik pada
dua orang ini. Meskipun mereka berdua sering bertengkar sebenarnya Taeyeon tahu
kalau dua orang ini...
“Never!” desis Donghae sinis. Skak. Satu kata untuk dua
pertanyaan dijawabnya, membuat Taeyeon jadi pusing seketika. Kemudian ia
berbalik badan dan berusaha menghindari kontak dengan Yoona, gadis yang katanya
jadi pujaan para pria dan juga banyak fansboy ini. Jessica dan Tiffany saling
pandang melihat kontroversi barusan, sedetik kemudian mereka menghembuskan
nafas berat. Begitu pula member Super Junior, sebagian ada yang menggaruk-garuk
kepala, ada juga yang menghembuskan nafas pasrah.
“Yoong, jangan dipikirkan ucapan Donghae. Dia kadang
memang seperti anak kecil. Mungkin dia sedang uring-uringan. Oke?” hibur
Leeteuk mengusap kepala Yoona pelan, diiringi anggukan member lain. Mereka
sudah kehabisan kata-kata menanggapi pertengkaran Donghae-Yoona yang sudah seperti sarapan bagi mereka.
“Aku salah apa sih, oppa? Eonnie? Kenapa Donghae oppa
kelihatannya benci sekali padaku?” keluh Yoona menahan airmatanya agar tak
tumpah. Wajahnya sudah memerah menahan amarah yang nyaris membludak dan make up
tipis yang dipakainya sudah luntur karena keringat akibat bertengkar dengan
Donghae. Leeteuk memandang dongsaeng-dongsaengnya yang hanya mengangkat bahu,
begitu pula Taeyeon pada member SNSD yang mengangkat bahu, kecuali Yuri. Yuri
malah tersenyum dan merangkul Yoona dengan senyum aneh yang pernah dilihat
Yoona.
“Donghae oppa tidak membencimu, Yoong.” kata Yuri
mengelus punggung Yoona, menenangkan gadis itu agar tak lagi marah. Meskipun
Yoona kelihatannya marah, namun hati kecilnya sebenarnya 1800
berbeda dan selalu berkata kebalikannya.
“Benar, aku tahu persis Donghae-ya seperti apa, tidak
mungkin ia bisa membencimu, Yoong. Jadi.. Bersabarlah.” sahut Heechul tersenyum
penuh kelembutan. Heechul mengelus pundak Yoona, memberi semangat pada gadis
itu.
“Mungkin tadi hyung sedang datang bulan atau sedang
ngidam!” celetuk Ryeowook diiringi getakan kepala dari Sungmin dan Kyuhyun. Sungmin
dan Kyuhyun heran, bisa-bisanya Ryeowook bercanda saat seperti ini. Ryeowook
hanya meringis kesakitan sambil nyengir-nyengir.
“Ya sudah, kajja kita mulai syutingnya.” Jessica akhirnya
menengahi sekaligus menyudahi momen dan langsung ngacir begitu saja, namun ke
arah Jonghyun SHINee, bukan ke arah studio.
“Ckck, dasar Jessica. Bisa-bisanya dia modus bilang mau
mulai, ternyata malah nyamperin Jonghyun!” gerutu Sungmin sambil geleng-geleng
kepala. Member lain pun tertawa, Yoona hanya tersenyum tipis menanggapinya,
tubuhnya sudah melemas semenjak bertengkar tadi.
Author POV end
J J J J
Yoona POV
Aku termenung di sofa ruang tunggu sambil menunggu dirias
ulang –karena make-up yang sedikit luntur tadi. Pikiranku berkecamuk, antara
kesal dan sedih. Aku bingung, mengapa Donghae oppa begitu galak padaku
sementara pada orang lain tidak? Malahan, dia bisa tertawa lepas di hadapan
orang lain dan bercanda ria dengan siapapun. Ketika di hadapanku? Tidak.
Padahal dari awal debut, aku sudah menyukainya. Jujur saja, matanya yang teduh,
wajahnya yang seperti anak kecil begitu pula dengan tingkahnya membuatku merasa
nyaman. Senyumnya pun sangat menawan. Terlepas dari itu dia memang menyebalkan,
seperti tadi. Ada saja yang membuatku kesal dan memancing emosiku. Argh,
sungguh aku kesal. Tapi tak bisa kupungkuri, disaat bersamaan aku
menyayanginya. Aku bahagia dengan itu, ya, mungkin.
“Yoona-ya?”
Aku menoleh pada asal suara. Heechul oppa. Dia tersenyum
kepadaku, aku hanya tersenyum tipis. Heechul oppa mengambil tempat di sebelah
kananku duduk. “Waeyo?”
“Ani. Kau.. Marah pada Donghae?” tanya Heechul oppa
hati-hati dan menekan kata ‘marah’. Aku tahu Heechul oppa bukan tipe orang yang
suka basa-basi, tapi tak berarti harus bertanya hal ini dengan to the point kan?
“Menurut oppa?” aku malas membahas dan menjawab
pertanyaan mengenai hal ini, karena... Aku sendiri bingung bagaimana
menjawabnya.
“Menurutku sih iya. Kau boleh marah, tapi jangan benci
padanya, Yoong.” ujarnya membuat keningku berkerut. Bagaimana bisa aku
membencinya jika aku juga mencintainya? Andwae, aku tak boleh berpikir begitu.
Ya! Im Yoona babo.
“Apa maksud oppa?”
“Aku hanya tidak ingin kedua dongsaeng kesayanganku
bertengkar, makanya jangan kau membencinya. Kurasa Donghae tidak punya dendam
tersendiri denganmu. Jadi.. Yah, intinya jangan membenci dia. Arraseo?” ungkap
Heechul oppa menyentil dahiku. Ia tersenyum, sementara aku menanggapi dengan
senyum datar.
“Aish.. Appo. Memangnya siapa yang membenci siapa? Aku
tak menyatakan bendera perang, dia saja yang mulai duluan.” keluhku. Sebenarnya
aku bingung juga kenapa tiba-tiba Heechul oppa bilang begini, meski dia sudah
mengatakan alasannya tapi tetap saja aku tak bisa percaya begitu saja.
“Sudahlah, anggap saja Donghae sedang datang bulan.”
canda Heechul oppa, kontan aku tertawa. Ada-ada saja, masa namja bisa datang
bulan.
“Iya, terserah oppa sajalah. Oh iya, nanti aku dapat
peran menyanyi bareng siapa ya?” tanyaku. Memang aku tidak tahu, bukan tidak
mendengarkan. Karena waktu briefing tadi aku sedang ke kamar kecil. Dan aku
juga malas tanya-tanya, mood-ku sedang tidak baik hari ini.
“Mmmh.. Ng..” Heechul oppa langsung garuk-garuk kepalanya
yang kurasa tidak gatal. Wajahnya menampakkan raut kebingungan.
“Siapa oppa?” tanyaku lagi.
“Itu.. Kau bernyanyi bareng.. Donghae.” ucapnya terbata
sambil menatap kedua bola mataku gagap. Mataku langsung membulat dan mulutku
menganga lebar. Bagaimana bisa? Shirreo!
“Shirreo! Aku tidak mau!” pekikku spontan dan kesal.
Bagaimana ini? Tadi ia baru saja bertengkar denganku, masa aku harus bernyanyi
bersamanya? Meski hanya beberapa detik, tapi itu sangatlah sulit! Otthoke..
“Ayolah, Yoona-ya. Setelah ini kau bebas kok, oke? Hanya
untuk beberapa detik saja, ya?” pinta Heechul oppa memelas. Kedua tanganku
sudah digenggam Heechul oppa. Kalau sudah begini aku hanya bisa diam saja. Aku
memandanginya heran, sedetik kemudian baru kusadari ternyata member lain tengah
memerhatikan aku dan Heechul oppa. Member-member Super Junior dan SNSD,
tentunya minus Donghae oppa. Pantas tahu-tahu Heechul oppa ngobrol denganku,
ternyata ini...
“Hhhh.. Baiklah.” ucapku pasrah. Gotcha! Pasti mereka
sekarang senang dan lega, sementara aku harus apa? Aku menunduk dan menghela
nafas panjang. Member yang lain pun tengah tersenyum pernuh arti, entahlah. Aku
berharap semoga tidak ada bencana. Ya, semoga.
Yoona POV end
Author POV
“Yoona-ssi, sampai berapa kali aku harus mengulang bagian
kalian berdua!?” tanya kru tersebut marah. Yoona menunduk tak berani menatap
mata kru yang tengah memarahiku. Ini memang sudah yang kesekian kalinya Yoona
dan Donghae melakukan kesalahan dalam bernyanyi. Ada saja yang membuat kami,
eh? Maksudnya Yoona dan Donghae harus mengulang take bagian bernyanyi ini.
Pertama, Yoona salah mengucapkan kalimat
atau bahkan salah penekanan kata. Lalu Donghae juga menyanyi dengan nada datar,
dari ekspresi wajahnya pun Yoona bisa langsung tahu kalau ia tak terima. Ada
juga ketika Yoona bernyanyi, suaranya tiba-tiba melengking. Entah nervous atau
Yoona sendiri juga tidak tahu.
“Arghh! Kalau kalian punya masalah pribadi, jangan dibawa
ke studio apalagi saat syuting! Bersikaplah profesional sedikit! Kau tahu, aku
juga lelah memutar ulang bagian kalian terus-terusan.” pekik kru tersebut
marah. Dari wajahnya ia tampak putus asa. Kru itu mengacak-acak rambutnya
frustasi.
“Mianhae, maafkan kesalahan dongsaeng kami. Mereka sedang
tidak enak badan, sepertinya mereka kelelahan. Bisakah lain waktu mereka
diulangi, cukup sekali saja kesempatannya. Bolehkah?” Leeteuk datang dan
berusaha melerai perseteruan mereka. Ia meminta perpanjangan waktu pada kru
tersebut dengan senyum angelnya, tapi lirikan tajam matanya menatap kedua
dongsaengnya itulah yang membuat Yoona juga Donghae semakin menunduk dalam.
“Baiklah, besok. Sampai mereka masih jelek begini
kualitasnya, aku tak segan memotong bagian mereka nanti!” tegas kru tersebut
kemudian beranjak pergi. Leeteuk tersenyum lalu membungkuk sebelum kru itu
berlalu. Kemudian matanya menatap tajam kedua sosok yang tengah menunduk takut.
“Lee Donghae. Im Yoona. Kalian ini sama-sama penyanyi,
sama-sama aktor, dan sama-sama tahu profesionalitas dalam bekerja sebagai
selebriti. Harusnya kalian tahu ketika syuting berlangsung harus seperti apa!”
tegas Leeteuk. Kini kesabarannya sudah lepas kendali melihat tingkah
dongsaengnya ini. Melihat itu, Taeyeon yang sedaritadi berada di jarak jauh
mendekati Leeteuk dan berusaha menenangkan leader Super Junior yang kerap
dipanggil Teukie. Ia mengelus punggung tangan Leeteuk, menyadarkan namja itu
bahwa tak seharusnya ia begitu marah dengan senyuman lembut.
“Mianhae.” kata itu terlontar dari mulut kedua sosok yang
masih menunduk. Mereka sama-sama tak bisa berkutik kalau Leeteuk sudah marah
seperti ini.
“1 hari adalah waktu yang sedikit. Setidaknya kalian
berlatih untuk saling menerima kehadiran satu sama lain dulu, aku yakin kalian
tak akan seperti kalau tidak diliputi perasaan kesal dan selalu ingin
bertengkar. Kalian tak selamanya kan bermusuhan tanpa alasan begini? Aku juga
pusing melihatnya. Dan satu lagi, aku tak mau kita gagal dalam MV ini kemudian
kita jadi gossip netizen, arra?” Leeteuk pun menegaskan mereka berdua kembali
setelah merasa tenang saat lengannya diusap lembut oleh Taeyeon. Taeyeon
tersenyum lembut menatap Yoona seakan berkata, jangan-kau-sia-sia-kan-ini.
“Ne, oppa.”
“Ne, hyung.”
Leeteuk bergegas meninggalkan Donghae dan Yoona yang
masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Saling bergeming seperti tak ada roh. Taeyeon
pun ikut beranjak meninggalkan mereka berdua. Membiarkan mereka berdua saling
jujur dan memahami. Mereka harus menyadari keadaan, sekali-sekali begitu.
J J J J
“Bagaimana?” tanya sesosok yeoja yang rambutnya
bergelombang panjang hitam pada sosok namja dan yeoja yang baru datang.
“Bagus, berjalan lancar. Tinggal menyatukan mereka
berdua, lalu... TARA! Selesai sudah penderitaan kita.” seru namja tadi dengan
seulas senyum evil.
“Benar tuh, aku tak menyangka bahwa ternyata dibalik
pertengkaran mereka yang kian memanas itu mereka saling menyayangi. Kau tahu
darimana memangnya?” tanya sosok namja yang berwajah aegyo heran pada yeoja
yang rambutnya bergelombang tadi.
“Ah,
aku ini sudah mengenal Yoona dari lama. Lagipula aku tahu Yoona bukan dari
kemarin sore, jelas sekali terlihat dari tingkahnya saja!” jawab yeoja itu
tersenyum penuh kemenangan.
“Iya,
sama. Donghae-ya juga nggak pernah cerita padaku kalau masalah perasaan dan
juga wanita. Tapi, aku tahu banget. Karena matanya nggak bisa berbohong kalau
menatapku. Hahaha..” seru namja yang hobi berdandan ini.
“Baguslah,
setidaknya rencana kita ini harus
berhasil. Menyatukan mereka berdua dan juga membuat mereka berdua mengerti
keadaan satu sama lain. Paling tidak demi menyatukan mereka meski dengan cara
tadi itu. Setelah itu tak ada lagi pertengkaran hebat! Yeah, hwaiting!!” seru
namja dengan senyum angelnya itu seraya mengepalkan tangan ke atas.
“Setuju!”
seru 11 namja lain dan 8 yeoja yang ada disitu sambil ikutan mengepalkan tangan
ke atas.
“Ya,
hyung, ada baiknya kita memasukkan mereka ke dalam satu kamar saja. Itu jauh
lebih praktis, kan?” ucap sosok namja dengan rambut pirang menatap seluruh
orang yang ada dengan gummy smile-nya. Tak lama jitakan dari namja paling muda mendarat
di kepalanya.
“DASAR YADONG!” teriak mereka bersamaan.
J J J J
Yoona dan Donghae masih tetap diam tak bergeming dari
tempatnya. Perlahan Yoona menghela nafas berat. Kemudian ia melirik ke arah
Donghae yang tampak sedang berpikir keras. Matanya terpejam dan tangan namja
itu mengepal keras disaku jaketnya.
Yoona ngeri akan bencana baru –ia juga sudah begitu letih,
maka ia memutuskan untuk mengambil tasnya di sofa lalu bergegas menuju pintu studio
dan beranjak keluar. Ia lebih memilih pergi sebelum ledakan besar terjadi di
studio itu. Terlebih mood Donghae sedang tidak baik, Yoona pun juga begitu.
Tubuh Yoona lemas dan tampak tak bergairah. Ia benar-benar lelah menghadapi ini
semua. Dibenci orang yang dicintainya.
Yoona berjalan gontai menyisiri jalanan malam Seoul.
Matanya pun sudah setengah mengantuk. Ia tak melihat dan tidak sadar ada
segerombolan orang mengikutinya. Mereka tahu Yoona adalah selebriti dan
mengikuti Yoona hingga memasuki gang kecil.
“Serahkan harta yang kau miliki!” seru seorang dari
mereka mengancam Yoona dengan pisau kecil tapi tajam tiba-tiba. Yoona sontak
panik dan kaget, tentu saja. Ia tak kuat menahan tangan kekar yang mencekik
lehernya. Rasanya gadis itu ingin menangis. Ia tak bisa bernafas dan rasanya
hendak berteriak pun percuma saja. Badannya melemas dan pelupuk matanya
memanas, ia tak menyangka akan dihadang perampok dengan topeng-topeng ini
dengan tiba-tiba. Yoona jadi tidak bisa berbuat apa-apa, meski ia bisa menendang
semuanya dalam satu gerakan saja. Yoona sudah pasrah saja. Namun...
DRUAK!
BUGH!
Seorang dari 5 perampok tadi tahu-tahu sudah jatuh
berguling, tersungkur dengan pipi memar dan ujung bibirnya berdarah. Perampok
yang sedang mencekik Yoona terkejut, ia melepaskan cengkramannya pada Yoona
ketika melihat sosok namja tengah melakukan perlawanan pada kawanannya. Namja
itu menendang, menangkis, memukul kawanan perampok tersebut dengan sangat liar
seperti harimau yang tidak makan setahun dan dengan lihai menghindar dari
pukulan-pukulan yang kerap bertubi-tubi nyaris mengenai tubuhnya.
Dalam sekejap, sosok namja misterius ini sudah membuat 5
orang terkapar tak berdaya. Setelah merasa aman, namja itu pun menarik tangan
Yoona dengan kasar. Yoona yang masih terkesiap dengan kejadian barusan
membuatnya cukup shock. Ia ingin sekali mengucapkan sepatah kata atau sekadar
tahu siapa namja ini, karena malam begitu gelap ia tak dapat melihat wajahnya.
Namun, Yoona tak memberontak ketika tangan namja yang menyelamatkannya tadi menariknya
kasar, tubuhnya sudah amat lemas dan matanya pun berkunang-kunang. Kepala Yoona
seakan ditimpuk gundukan batu seketika, sedetik kemudian Yoona limbung dan
pandangannya gelap. Samar ia mendengar suara namja yang sangat ia kenal...
“Yoona-ya!”
TBC~~
Gimana readers? Penasaran nggak?
Gomawo udah baca FF abal-abal aku ini, semoga kian hari kian meningkat yaaaa. AMIN><
Tunggu kabar selanjutnya ya chingu^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar, but no bash! I'm not perfect. Gamsamhamnida^^