Rabu, 02 Mei 2012

Fanfics: I Believe You, Oppa (YoonHae)


I Believe You, Oppa (YoonHae)

Author        :         ShinEunMi
Genre        :         Romantic
Rating        :         PG-15
Main Cast  :         Im Yoona
                             Lee Donghae
Other Cast :         Super Junior & SNSD
Note           :         Annyeonghase, ini FF pertama yang kubuat. But, dengan berbagai editan akhirnya aku berhasil membuatnya lebih baik. Semoga kalian suka yaaaa, ini sebenernya udah pernah di post di beberapa forum, jadi jangan kira ini copas, arra? Happy reading^^
Author PoV

          Langkahnya terseok-seok akibat luka di lutut kanannya. Sesekali ia meringis kesakitan, namun ia tetap berjalan menembus keheningan malam. Gadis itu melirik jam tangan berhias batu sapphire yang melingkar indah di pergelangan tangan kirinya. Pukul 10 malam.
          ‘Eonniedeul pasti akan marah kalau tahu aku pulang jam segini..” batinnya.
          Dengan tertatih-tatih ia memaksakan dirinya melangkah menuju dorm. Limabelas menit ia tempuh, akhirnya ia sampai di dormnya. Setelah sampai, gadis itu menghela nafas sejenak lalu mengetuk pintu dorm perlahan.
          TOK.. TOK..
          Cklekk
          Tampaklah gadis berambut pirang sebahu membuka pintu dengan raut khawatir. “Yoong?!” jerit Taeyeon histeris.
          Author PoV end
         
Yoona PoV
          “Yoong?!” jerit Taeng eonnie histeris. Aku menanggapinya hanya dengan senyum yang –kupaksakan, manis dan menunjukkan wajah lelah.
          “Kau darimana saja, Yoong? Mengapa baru pulang? Ah, ya ampun! Ada apa dengan kakimu? Kau terluka?” cecar Taeng eonnie setelah aku masuk ke dalam dorm. Aku menghempaskan diriku ke sofa dan sejenak merasakan nyut-nyutan di lututku.
          “Hanya mencari angin. Aku sedang butuh udara segar” jawabku.
          “Mencari angin?! Lihat, ini sudah jam berapa? Kau ini kemana saja selama itu, Yoong? Sebentar, aku ambilkan obat merah” kulihat Taeng eonnie langsung tersentak dan buru-buru mengambil obat di kotak P3K.
          Setelah mengusap lututku dan menutupnya dengan perban, Taeng eonnie duduk di sampingku.
          “Yoong, kau yakin kau tak apa?” tanyanya cemas
          Aku menggigit bibir bawahku, kemudian mengangguk ragu. “Ya, aku tak apa, Eonnie. Gwenchana”
          Taeng eonnie menggenggam tanganku kemudian ia menghela nafas pendek. “Yoong, jangan masukkan perkataan-‘nya’ ke dalam hatimu. Mungkin saja saat itu ia sedang emosi karena ucapan-ucapan netizen”
          Aku mengangguk lemas. “Eonnie, aku sedang malas membahas itu. Oh iya, besok kita tidak ada acara manggung kan?”
          “Tidak, kenapa?”
          “Ani. Baguslah, aku sedang kelelahan, itu saja” jawabku berusaha tersenyum. “Eonnie, aku tidur duluan ya. Jaljayo” akupun beranjak dan segera memasuki kamar tidur meninggalkan Taeng eonnie –yang kulihat menghela nafasnya.
          Yoona PoV end
          Author PoV
          “Kau yakin ia tak apa-apa?” tanya Sooyoung keluar dari kamarnya. Taeyeon menoleh lalu menggeleng ragu. Sooyoung berdecak heran.  
          “Aku tak yakin. Tapi.. Biarlah dulu. Kau tahu kan sikap anak itu bagaimana. Kurasa tak lama lagi juga ia akan berbaikan” ujar Taeyeon menghibur dirinya sendiri. Sudah seminggu ini ia nyaris putus asa melihat tingkah dongsaengnya yang satu itu, berjalan-jalan tanpa arah, atau sering melamun bahkan saat sedang menghadiri acara.
          “Aku sudah bertanya pada Siwon oppa, katanya sih semua itu hanya kesalahpahaman saja. Kuharap mereka tak benar-benar bertengkar dan berpisah. Aku kasihan” ucap Sooyoung. Taeyeon mengangguk menyetujui.

Besoknya, jam 8.00
         
          Yoona keluar dari kamar mandi dan menyisir rambut di meja riasnya. Ia menatap kaca dan memandangi dirinya sendiri.
          Cklekk
          “Yoong, boleh aku masuk?” tanya Yuri dengan setengah pintu terbuka.
          Yoona mengangguk. Yuri memilih duduk di pinggir kasur dan memperhatikan Yoona yang sedang menyisir.
          “Yoong, kau sungguh cantik”
          “Yuri eonnie, ada apa denganmu? Biasanya kau selalu narsis, mengapa jadi memuji aku?” dahi Yoona mengernyit heran.
          “Ani ani. Tapi kau memang cantik. Lihat hidungmu, dahimu yang indah, bibirmu yang tipis tapi lucu. Ah, semuanya nampak sempurna” puji Yuri tersenyum.
          “Eonnie, kita ini twins. Kalau aku cantik, berarti Eonnie juga” kekeh Yoona menghadap ke arah Yuri. “Jadi... tujuanmu apa, Eon? Aku tahu kau hanya berbasa-basi” uajrnya lagi
          Yuri tersenyum simpul. “Kau tahu saja. Aku hanya ingin tanya bagaimana ceritanya kau bisa marahan sama Donghae oppa. Boleh aku mendengarnya?” pinta Yuri penuh harap.
          Senyum diwajah Yoona mengerut berganti wajah sendu. Ia menghembuskan nafas pendek dan kemudian mulai bercerita...
Flashback
          Sebelas namja tengah berkumpul di sebuah cafe kecil yang sudah mereka sewa untuk merayakan kembalinya Kangin. Ya, namja-namja ini adalah member Super Junior yang sedang marak di dunia dan dipuja-puja para ELF. Kangin merupakan salah satu member yang menghadapi masalah sehingga ia memutuskan untuk wajib militer dini.
          “Wah, hyung. Neomu neomu bogoshippo~” seru Kangin memeluk Leeteuk sampai namja itu tercekik
          “Ya! Jangan mencekikku!” protesnya, seketika Kangin melepas pelukannya dan nyengir kuda.
          “Wah, kalian semua sudah berubah ya. Lihat, Wookie-ah, kau jadi semakin macho dan kau Leeteuk hyung, menjadi amat tampan!” puji Kangin.
          “Kurasa yang paling berubah itu kau. Tuh, kepalamu semakin plontos saja. Mungkin kalau sejajar dengan bola kaki, aku tak bisa membedakannya” celetuk Kyuhyun tertawa.
          “Ya! Evil magnae, kau ini tak berubah ya, masih saja meledek hyung-mu ini” ucap Kangin sebal, namun didalam hatinya ia senang bisa berkumpul dan bercengkrama satu sama lain.
          “Kurasa Kyuhyun benar, hyung. Hii, nanti kau jadi tak menarik yeoja-yeoja karena kepalamu itu” ledek Donghae membuat seluruh member tertawa.
          “Huh, Hae-ah kau ini sungguh menyebalkan. Aku tahu kau sudah punya kekasih, jangan meledekku dong!” sungut Kangin kesal.
          “Sudah, mari makan saja. Jangan bertengkar” ucap Leeteuk menengahi.
          “Gomawo ahjussi~” seru Kangin memeluk kilat Leeteuk, sementara Leeteuk gemas dengan kata ‘ahjussi’. Tahu gitu nggak kubantu, huh....
          “Hae-ah, bagaimana kabar Yoona-ssi?” tanya Kangin tiba-tiba.
          Donghae yang tak siap dengan lontaran pertanyaan itu tersedak. “Me.. Memangnya kenapa, hyung?”
          “Ani.. Kudengar di berita, Yoona itu ternyata punya banyak fansboy dari kalangan entertain ya” cerocos Kangin tanpa sadar pandangan membunuh dari Leeteuk dan Kyuhyun.
          Seketika badan Donghae melemas, lagi. Melihat perubahan wajah masam couplenya, Eunhyuk menjawab terlebih dahulu.
          “Yoona-ssi kan memang artis yang cantik, jelas lah hyung kalau dia digosipin sama banyak orang. Tapi dihatinya hanya ada Hae-ah” seru Eunhyuk semangat.
          “Kau beruntung, Hae-ah. Yoona kan tipe orang yang supel, bisa memenangkan hatinya merupakan kebanggaan dong” seru Kangin
          “Bener, aku aja sampai iri padamu, Hae-ah” timpal Sungmin cekikikan. Kyuhyun menyikut pinggang couplenya itu membuat Sungmin meringis.
          “Aku juga lebih setuju Yoona-ssi denganmu, Hae-ya. Kalian nampak serasi, kau tahu?” celetuk Heechul diikuti Siwon mengangguk-angguk.
          “Tapi.. Bukankah di berita sekarang-sekarang ini, Yoona dikabarkan dekat dengan Lee Seung Gi, ya?” tanya Ryeowook yang sedaritadi diam dari pertanyaan.
          Sontak seluruh member menatap Donghae yang semakin lemas. “MWOYA?! Benarkah?” tanya mereka berbarengan.
          Donghae mengangguk lesu. “Aku sudah tahu, Wookie-ah. Ia memang memiliki banyak fans boy, dan jujur... aku cemburu. Tapi kalau aku marah atau melarangnya mengikuti itu semua, sama saja aku mengekangnya. Aku tak mau jadi penghambat karirnya. Awalnya aku masih bisa mempercayainya, tapi lama kelamaan itu semua memudar. Aku tak tahu bagaimana, tapi yang jelas... Kurasa sebentar lagi kami break” jelas Donghae putus asa.
          Melihat itu, Kangin jadi merasa bersalah. “Hae-ah, mianhae, harusnya aku tak bertanya itu”
          “Gwenchanayo. Biarlah, aku tau aku bisa tanpanya. Aku sudah muak” ungkap Donghae dengan senyum dipaksakan.
          “Hmm.. Begitu? Kau bisa tanpa aku, oppa? Kau cemburu tapi kau tak mengatakannya padaku, oppa? Kau berfikir aku gadis menyebalkan, eo?” sahut suara yeoja dengan bergetar. Serentak kesebelas namja itu menoleh ke asal suara.... Yoona! Dia mendengarnya.
          Donghae gelagapan. “Yoong.. Ap.. Apa yang kau lakukan disini?”
          “Ani, aku hanya ingin memberimu kejutan sepulang syuting. Tapi aku sudah terkejut duluan. Gomawo, oppa. Mianhae kalau aku tak bisa mengertikanmu” ucapnya membungkuk lalu berbalik dan berjalan cepat. Ia tak mau Donghae melihatnya menangis, karena airmata itu sudah menjalar dengan ganas.
          Donghae pucat pasi dan berkeringat dingin. Raganya tak kunjung bergerak meski otaknya memerintahkan untuk mengejar gadis itu.
          “Hyung, kurasa.. Kau harus menjelaskan semuanya” Kyuhyun memecah keheningan mereka. Donghae tertawa hambar. Tak menyangka, yeojachingunya itu mendengar semuanya.
Flashback end
          “Oh jadi begitu? Kenapa kau tak mendengarkan dulu penjelasannya, Yoong?” tanya Yuri lembut, mengusap kepala Yoona.
          “Ani. Aku takut aku terluka, Eon.” katanya menunduk. Yuri tersenyum lagi, kali ini ia memeluk Yoona sehingga bisa dirasakannya tubuh twins-nya bergetar hebat.
          “Menangislah. Jika itu membuatmu lega” kata Yuri mengelus punggung Yoona. Tanpa disuruhpun Yoona menangis, meraung-raung bahkan baju Yuri sudah basah karenanya.
          “Aku benci, Eonnie. Aku benci Hae oppa yang bilang aku memuakkan. Aku tak suka rasa cemburu yang dipendamnya. Tapi.. Tapi.. Aku masih sayang dia, Eonnie. Hiks..” Yoona terus terisak sedangkan Yuri diam tak bergeming.
          “Ketika aku melihat Hae oppa digosipin dekat sama Sunye WG, aku memang cemburu. Tapi aku tetap percaya padanya. Mengapa ia tak percaya padaku, Eonnie? Apa aku harus berhenti berkarir, begitukah?” jeritnya lagi dalam pelukan Yuri.
          Yuri mengencangkan pelukannya. “Ani. Jangan berhenti berkarir, Yoong. Aku yakin, Donghae oppa bukan orang seperti itu, Yoong”
          “Tapi ia tak percaya padaku, bahkan ketika kutanya apapun ia selalu berkata ‘gwenchana, yoong”. Padahal aku ingin ia percaya padaku seperti aku percaya padanya, Eon. Aku.. Aku sungguh mencintainya” ucap Yoona sesengukan.
          Yuri mengangguk mengerti. Kemudian ia melepas pelukannya, membuat Yoona bingung sendiri. “Hae oppa, kau sudah mendengar semuanya bukan?”
          Yoona tersentak ketika pintu kamarnya dibuka dan nampaklah sebelas oppa-oppanya juga keenam eonniedeul dan Seohyun disitu. Namun yang jadi perhatian Yoona bukan itu, melainkan namja yang berdiri mematung persis di depan pintu. Donghae.
          “Kalian lebih baik membicarakannya baik-baik. Kau sudah mengakui kalau kau mencintainya, eo?” Yuri meengerlingkan matanya kemudian beranjak meninggalkan Yoona, melangkah dan berhenti tepat didepan Donghae.
          “Oppa, kuharap kau tak mengecewakan saengku, otthe?” serunya tersenyum nakal. Donghae menarik ujung bibirnya, tertawa hambar. Akhirnya ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Yoona.
          Klek
          Donghae mematung dihadapan yeojachingunya. Matanya menatap nanar mata sembab Yoona. Donghae berlutut hingga wajahnya sejajar dengan Yoona, agar ia juga bisa melihat ekspresi gadis itu.
          Author PoV end
          Donghae PoV
          Aku melihatnya masih sesengukan. Kecewa, mungkin. Sungguh, aku baru melihatnya menangis seperti ini. Apalagi tadi diluar aku mendengar ia meraung-raung saat dipeluk Yuri.  Akh, Donghae-ya! Kau babo, babo, babo!
          “Tak adakah yang ingin kau katakan padaku, oppa?” tanyanya setelah hening beberapa saat.
          Aku menghembuskan nafas pelan. Aku tak tahu harus berkata apa. Untuk mengeluarkan kata terasa kering tenggorokanku. Aku terus menatapnya, samar-samar aku mendengarnya mendesah kecewa karena aku diam saja. Waktu aku diluar, aku tercengang, karena selama ini aku jarang mendengar Yoona mengatakan ia mencintaiku. Tadi aku mendengar semua curahan hatinya. Babo! Kau tak mempercayainya, Donghae-ya..
          “Aku percaya padamu, oppa. Aku percaya saat kau dekat dengan banyak yeoja atau bahkan saat kau berciuman di film yang kau bintangi. Karena.. Karena aku mencintaimu, oppa.. hiks” ujarnya menghapus kasar airmata di pipinya dengan punggung tangan kanannya.
          “Aku tak mengharapkan apapun darimu, oppa. Aku tahu aku masih kekanak-kanakkan. Aku tahu aku bukan yeoja yang sempurna, oppa, tapi aku merasa nyaman di dek..”
          Aku tak tahan lagi mendengarnya, sungguh. Belum sempat ia melanjutkan kata-katanya, aku mendorongnya ke ranjang dan melumat bibir mungilnya.
          Donghae PoV end
          Author PoV
          Donghae mendorong tubuh mungil Yoona dan membiarkan kakinya terjuntai kebawah. Ia menahan tubuhnya dengan kedua tangan di sisi badan Yoona, agar tak menindihnya. Ia melumat lembut bibir gadis itu, tanpa nafsu. Lama. Ia menunggu respon Yoona. Yoona yang kaget hanya diam dan membiarkan bibir Donghae melumat bibirnya lembut. Akhirnya ia mengalungkan tangannya ke leher Donghae.
          Merasa direspon, Donghae melumat bibir atas dan bawahnya bergantian sampai gadis itu melenguh kehabisan nafas.
          “Eugh.. Hae..Op... Oppa”
          Donghae menghentikan aktifitasnya sejenak. Tapi wajahnya tak ia jauhkan. Ia tersenyum dan menatap Yoona kalem. “Aku tak perlu banyak bicara lagi, eo? Harusnya kau tahu sendiri seberapa besar aku mencintaimu” bisik Donghae membuat Yoona bergidik.
          Seakan tak membiarkan Yoona berbicara, ia melumat bibir merah itu lagi, menghisapnya lembut. Donghae membiarkan gadisnya itu mengacak-acak rambutnya yang cokelat, dan terus asyik dengan aktifitasnya.
          Cklekk
          “OMO!! Apa yang kalian lakukan?” pekik Taeyeon kaget.
          Mendengar pekikkan itu, Yoona seakan tersadar langsung mendorong tubuh Donghae. Tapi apa daya, tubuhnya lebih besar dan kuat ketimbang dirinya. Dan Donghae ternyata tersenyum nakal disela ciuman mereka. Ia sengaja!
          “Eugh.. Op.. Oppa” ucap Yoona disela ciuman mereka dan terus mendorong tubuhnya.
          Donghae tak membiarkan bibirnya terlepas, malah sekarang menghisap lebih dalam.
          “Wuooh. Kyu, Kyu, ambil kamera!” teriak Eunhyuk. Kyuhyun memberikan kameranya terburu-buru. Eunhyuk pun dengan segera memotret dari segala sisi.
          “Wah, hasilnya bagus!” seru Leeteuk berbinar. Sungmin dan Siwon tertawa.
          “Bahkan adeganmu di Skip Beat dan ini, kelihatan sekali kau profesional, mungkin lebih pro ketimbang aku. Ckck, Hae-ah.. Kau nafsu sekali!” sergah Siwon terbahak.
          Donghae melepaskan ciumannya dengan nafas terengah-engah. Ia tersenyum menatap kedua bola mata dihadapannya yang merona karena adegan tadi diabadikan oppadeulnya.
          “Ya! Hae oppa, kau panas sekali menciumnya” ujar Tiffany dan Jessica menggoda Yoona. Donghae bangun dari tempatnya sementara Yoona tengah duduk di pinggir ranjang menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Donghae melihatnya tertawa terbahak-bahak.
          “Omo.. Eonnie, kau tak apa-apa?” tanya Seohyun cemas kemudian bersama Taeyeon duduk disamping Yoona memegangi dahi Yoona.
          “Gwenchana, Seobaby, Eonnie. Ya! Hae oppa, kau sengaja ya, huh?” sentak Yoona kesal tapi juga malu.
          Tawa Donghae semakin melebar seketika. “Kau tahu, Yoong, wajahmu sangat panik tadi. Ah, harusnya kau memotret wajah paniknya” seru Donghae pada Eunhyuk.
          “Ya! Jangan macam-macam pada saeng kami!” ucap Sooyoung, Hyoyoen dan Yuri bersamaan dengan berkacak pinggang. Donghae bersembunyi di balik tubuh Leeteuk yang geleng-geleng kepala heran sambil nyengir.
          “Eh, handycamnya udah aku matiin. Siapa yang mau nonton reka ulang berbaikannya YoonHae?” seru Sungmin tiba-tiba dengan handycam di tangannya sambil cekikikan.
          “MWO?” teriak Yoona dan Donghae berbarengan.
          “Kekeke~ Ayo, semuanya ke bawah. Kita nonton ulang!” seru Leeteuk diikuti para member Super Junior dan SNSD yang mengekor dibelakangnya.
          Yoona berlari cekatan bersama Donghae ketika mereka melihat member-member itu menyetel video dan tampaklah adegan ‘panas’ Donghae-Yoona.
          “Ini dimasukkan ke dalam film SM Town I Am, gimana?” celetuk Kyuhyun mengeluarkan smirk evilnya. Leeteuk dan Taeyeon saling pandang kemudian mengangguk semangat.
          “Bagaimana, semua?” tanya Leeteuk dengan keras pada member Super Generation.
          “SETUJU!!!!”
          “ANDWAEE!!” Yoona dan Donghae saling tatap, selang berapa menit mereka berdua berteriak panik.

END.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar, but no bash! I'm not perfect. Gamsamhamnida^^